Monday, October 18, 2010

Guru Yang Memuliakan Tamu Tamunya

Minggu 17 Oktober 2010,

Oleh Bang Wira (Majelis Rasulullah)

Setelah sebelumnya mendapat kabar bahwa kondisi kesehatan habib yang tidak menentu, ditambah kabar dari teman bahwa tiket perjalanan habib ke singapur untuk berjumpa dengan Guru Mulia Habib Umar bin Hafidz dicancel pada hari sabtu sebelumnya, makin membuat hati khawatir dengan kesehatan beliau.. Jam 2.30 siang, saya mendapat sms dari h syukron "Wira, ada amanat dr habibana, krna kondisi habib yg tidak menentu, acara dimajukan 18.30, ditutup dgn isya berjama'ah... tolong di konfirm ke jama'ah milis".. Masya Allah, dengan kondisi habib yang sedang sakit, beliau tetap memikirkan pertemuan dengan jama'ah milis..

Segera saya koordinasikan perubahan rencana ini ke para moderator untuk diteruskan ke reka
n" yang lain, sekaligus meminta bang chairul untuk memberitahukan ke jama'ah yang akan hadir untuk menjaga adab nantinya bila jadi berjumpa dengan habib mengingat kondisi beliau yang sedang sakit.. 6.30 malam, saya tiba di kediaman rumah habib, acara ternyata belum dimulai, dan video Trailer perjalanan dakwah habib di kokoda sedang diputar dan jama'ah milis telah memenuhi kediaman beliau.. setelah beberapa menit menunggu, sekitar pukul 7 habib keluar dari kamarnya dan bergabung dengan jama'ah untuk memimpin acara silahturahmi ini.. beliau berjalan didepan saya, terdengar nafasnya yang agak berat, bekas keringat juga tampak diwajahnya, entah karena menahan sakit atau kelelahan... tapi seperti biasa, beliau tetap tersenyum... Masya Allah...

Acara dimulai dengan qasidah oleh saudara muhammad qalby, kemudian lantunan ayat suci oleh putra beliau habib muhammad, setelah itu baru habibana menyampaikan sambutannya, kemudian h syukron yang tampak kaget mendengar habib menyuruh beliau untuk memberikan sambutan juga.. setelah itu sesi tanya jawab dibuka oleh habib, dilanjutkan dengan sholat Isya berjama'ah dan makan makan.. sekitar pukul 9.00 setelah acara makan makan selesai, habib mulai mempersilahkan para jama'ah yang ingin berfoto atau bersalaman dengan beliau, ada juga yang meminta air do'a, meminta untuk dido'akan juga.. terlihat habib dengan penuh peluh keringat diwajahnya dengan sabar meladeni satu persatu jama'ah yang semakin lama semakin berdesakan agar hajat hajat mereka kepada habibana terpenuhi.. miris hati ini melihat keadaan seperti itu, padahal sebelumnya bukankah para jama'ah tau bahwa habib kondisinya sedang sakit, bukan kah kita semua tau besok pagi pagi benar habib akan berangkat ke singapur.. dalam hati pengen rasanya menampar satu persatu mereka, karena melihat guru yang sudah kelelahan tetap saja didesak dan didesak.. pukul 10an malam sesi foto foto selesai, dan ketika habib mencoba bangun dari tempatnya, beliau terlihat sempoyongan dan hampir terjatuh.. beliau dituntun oleh beberapa teman milis menuju kedalam ruangan untuk beristirahat.. sekali lagi beliau melewati saya, sampil dipapah, keringat memenuhi wajahnya dan beliau melempar senyuman ke alfaqir, alfaqir tidak dapat membalas senyuman indahnya, cuma bisa nangis di hati melihat orang yg alfaqir sayang kelelahan menemui tamu tamunya.. Sejak sesi foto" tersebut, hingga sampai akhir acara saya sedikit tersenyum dan kesal dengan jama'ah milis..

Satu persatu jama'ah mulai meninggalkan lokasi, dan setelah sedikit membantu membereskan ruangan alfaqir juga pamit pulang kepada rekan rekan crew yang masih berbenah membereskan peralatannya.. Diperjalanan, saya terus menerus memikirkan kondisi beliau mengingat esok paginya beliau mesti berangkat ke singapur.. Jam 11 malam alfaqir tiba dirumah, kaget ketika mengecek handphone habib menanyakan ke saya, "Wir, gimana jama'ah milis? mudah2an ana ga kecewain mereka, ana pengen mereka semua puas, mudah2an ga ada yang kurang puas ya wir." Masya Allah, beliau tidak mementingkan kondisinya, tapi mementingkan persaan tamu tamunya yang hadir apakah mereka tidak kecewa.. Beliau juga mengatakan bila saya sudah dirumah beliau ingin menghubungi saya untuk menanyakan hal ini.. Ana membalas meminta maaf dengan kejadian tadi yang membuat beliau menjadi kelelahan dan merasa bersalah dengan hal tersebut, terlebih setelah melihat beliau sempoyongan jalan setelah acara.. Kemudian beliau menghubungi alfaqir, dari suara ditelfon jelas terdengar suara kebahagian beliau disana, hal ini membuat alfaqir tenang, bahwa beliau senang dengan pertemuan tadi dan pertemuan tersebut tidak membuat beliau kecewa.. Beliau malah girang sekali, sangat jelas alfaqir mendengarkan suara suara kegirangan beliau.. Beliau mengabarkan juga bahwa h syukron meminta maaf kepada beliau bahwa penyampaiannya di pertemuan tadi terkesan tegas sekali, dan meminta maaf juga kepada jama'ah milis bila kurang berkenan dengan hal tersebut.

H syukron bilang, dia kaget ketika disuruh habib untuk menyampaikan sambutan, sebab tidak biasa buat dia untuk memberi sambutan dan biasanya hanya memberikan briefing ke crew crew MR untuk koordinasi, tapi untuk sambutan h syukron jarang melakukannya dan jadi tegang ketika menyampaikan sambutannya di acara semalam.. Masya Allah, ahlak dari seorang murid yang mengikuti gurunya.. Habib juga meminta maaf kalau dalam sambutannya kurang fokus, sebab beliau sejak minggu jam 1.30 pagi belum tidur sampai acara semalam itu.. bahkan saya masih kontak kontakkan dengan habib minggu jam 11.30 malam.. entah kapan beliau beristirahat sedangkan subuh beliau mesti berangkat ke singapur.. saya mendapat kabar juga bahwa sebetulnya habib tidak jadi memberikan sambutannya malam itu, karena kondisi beliau yang sedang sakit.. rencananya setelah disetel video trailer itu maka acara diwakilkan oleh h syukron saja yang akan memberi sambutan setelah itu makan makan.. jam 7, muhammad ainy dipanggil oleh habibana, habib menanyakan "apakah tamu tamu sudah pada datang", ainy menjawab sudah bib, kemudian habib membalas, "banyak kah yang hadir?", ainy membalas "100an bib kira kira yang hadir".

Habib akhirnya mengurungkan niatnya untuk beristirahat, karena takut mengecewakan jama'ah yang sudah hadir terlebih sorenya hujan besar menaungi jakarta dan jama'ah bersusah payah untuk hadir demi bertemu beliau.. beliau tadinya meminta m ainy untuk menyiapkan kursi roda untuk beliau, tapi diurungkan niatnya karena tidak enak dengan jama'ah karena takut menyangka habib sakit dan membuat sedih mereka.. Masya Allah.. dengan kondisi beliau yang sakit seperti ini, beliau masih memikirkan perasaan jama'ahnya.. terlintas difikiran, gimana kalau beliau memang benar benar tidak hadir disuatu acara, entah kondisi yang sakit seperti apa yang menyebabkan beliau sampai tidak hadir, sedangkan dengan kondisi sakit yang menurut alfaqir sangat mengkhawatirkan saja beliau masih tetep hadir dan tidak mau mengecewakan jama'ahnya.. alfaqir juga jadi malu sendiri, kalau alfaqir kesal dengan jama'ah milis sedangkan beliau sangat gembira dengan hadirnya jama'ah milis memenuhi undangan beliau.. beliau bahkan meminta maaf bila ada yang tidak sempat untuk berfoto bersama karena kondisi beliau yang sudah lelah.. dan setau alfaqir, hampir semuanya hampir semua jama'ah yang hadir telah ditunaikan hajat hajatnya oleh habibana.. hampir dari mereka semua telah berfoto berdua dengan beliau, bersalaman dengan beliau, meminta hajat do'a untuk dirinya, keluarganya, dll.. akhir cerita, alfaqir ingin menyampaikan amanat dari beliau, bahwa beliau meminta maaf kepada rekan rekan sekalian kalau ada yang belum terpenuhi hajatnya oleh beliau, hal ini semata mata karena memang kondisi beliau yg tidak mampu.. kalau beliau mampu, rasanya sampai pagi pun beliau akan melayani tamu tamunya... Subhanallah.. tidak lupa alfaqir juga meminta maaf kepada rekan rekan sekalian, oleh sebab perasaan alfaqir ke rekan rekan sekalian yang sebelumnya kecewa kepada rekan rekan.. tapi setelah mendengar kabar bahwa sang guru merasa senang bisa menjamu tamu tamunya, maka alfaqir juga merasa senang rekan rekan sekalian sudah mau hadir pada acara semalam.. dan mohon maaf bila alfaqir ada salah salah perbuataan ataupun perkataan.. sang guru sudah memunaikan hajat hajatnya kepada kita, selayaknya sudah saatnya bagi kita untuk menunaikan hajat hajat sang guru dengan membantu beliau dalam tersebar luasnya dakwah ini..

salam rindu,